Pengertian Active and Passive Voice, List Kata dan Contoh Kalimat

Apa yang anda ketahui mengenai active dan passive voice dalam bahasa Inggis? Ya, kedua hal ini memang menjadi pembahasan dalam materi bahasa Inggris yang jangan sampai anda lewatkan. Pengertian active and passive voice sendiri ialah sebagai berikut. Active voice merupakan verb atau kata kerja yang active. Jika dalam bahasa Indonesia bisa diartikan dengan “me-“. Sedangkan untuk passive voice ialah kata kerja passive yang dapat diartikan sebagai di- dalam bahasa Indonesia. Agar anda bisa lebih paham mengenai kedua hal tersebut, berikut ini ada penjelasannya untuk anda.

Voice dalam Kalimat

Voice dalam Kalimat

Dalam bahasa Inggris, kita dapat menggunakan active maupun passive verbs untuk menentukan fokus sebuah kalimat. Hanya ada 2 bentuk voice yaitu active dan passive. Seringnya, kita akan cemderung menggunakan active voice karena dapat membantu kalimat active lebih jelasndan mudah untuk dipaham.

Active dan Passive Verbs

Bicara mengenai pengertian active and passive voice, dalam hal ini active verb akan membentuk sebuah active voice sedangkan passive verb akan membentuk passive voice. Kata kerja aktif ialah hasil dari subjek yang melakukan action dalam kalimat. Sebuah kata kerja pasif akan menghasilkan subjek yang mendapatkan action atau subjek dalam kalimat aktif menjadi objek dalam kalimat passive.

Tipe Voice

  • Active Voice

Dalam bahasa Inggris, cara terbaik untuk menulis dan bicara hampir selalu menggunakan active voice. Pada dasarnya, active voice membantu memperjelas kalimat sehingga lebih mudah untuk memberikan informasi pada pembaca maupun pendengar.

Dengan penggunaan active voice, subjek dalam kalimat akan melakukan action atau dapat kita katakan jika subjek menjadi aktif. Misalnya saja ialah pada beberapa kalimat berikut.

People burned the leaves. (orang-orang membakar dedaunan)

Disini, people (S) burned (V) the leaves (O). Dapat dilihat jika verb berada setelah subjek.

He holds my hand. (dia memegang tanganku)

Here, he (S) holdes (V) the hand (O); “he” dalam kalimat di atas melakukan action “hold.”

My father reads some books. (ayahku membaca beberapa buku)

Dari kalimat di atas, subjeknya ialah my father (S), read sebagai verb (V) atau kata kerja aktif dan some books ialah objek (O).

  • Passive Voice

Karena kita lebih sering menulis maupun bicara menggunakan active voice, tidak ada salahnya apabila kita juga mempelajari kebalikan dari active voice yaitu passive voice. Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar jika passive voice bukan ide yang tepat untuk digunakan dalam penyampaian ide. Hal ini disebabkan karena passive voice akan mengubah fokus kalimat.

Dengan passive voice, subjek bukan melakukan action melainkan mendapatkan action atau subjek menjadi passive. Agar lebih memahami mengenai hal ini, berikut contoh kalimatnya.

The leaves was burned by people. (dedaunan dibakar oleh orang-orang) (Passive Voice)

People burned the leaves. (orang-orang membakar dedaunan) (Active Voice)

Bisa dilihat jika dalam passive voice leaves adalah fokusnya karena menjadi subjek dalam kalimat. Tapi sangat jelas pada kalimat kedua yaitu kalimat aktif yang mana makna kalimat lebih mudah untuk diterima karena memberitahu siapa yang membakar leaves.

Dengan penggunaan passive voice terkadang subjek menjadi tidak teridentifikasi sehingga kalimat akan terasa kurang menjelaskan apa yang dilakukan verb dalam kalimat tersebut. Contoh kalimat lainnya ialah sebagai berikut.

My hand was bitten. (tanganku digigit)

Disini, kita tidak tahu siapa atau apa yang menggigit dalam kalimat tersebut karena pada kalimat hanya menyatakan bahwa tangan digigit. Jika ditambah dengan objek kalimat tersebut bisa menjadi seperti ini:

My hand was bitten by the dog. (Tanganku digigit oleh anjing) (Passive voice)

The dog bit my hand. (anjing menggigit tanganku) (Active Voice)

Dari kalimat di atas, kita tahu siapa yang digigit tapi cara memberitahu situasi tersebut tetap secara tidak langsung karena adanya passive voice. Oleh sebab itu, akan lebih baik jika dalam penulisan maupun bicara untuk menghindari penggunaan passive voice dengan actice voice.

Kemudian, memang passive voice akan terdengar lebih formal jika dibandingkan dengan active voice. Akan tetapi, penggunaannya justru akan membingungkan apabila berada pada kalimat yang cukup panjang. Biasanya beberapa masalah berikut akan ditemui ketika menggunakan passive voice dalam kalimat yang panjang.

– kurang jelas dan sulit dipahami

– fokus pada bagian statement yang salah

– terdengar aneh

Mengidentifikasi Active dan Passive Voice

Cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi active maupun passive voice ialah melihat verb atau kata kerja yang digunakan. Untuk passive voice biasanya akan dikombinasikan dengan “to be”.

Passive voice:

The popcorn was eaten by them. (was + eaten)

The popcorn has been eaten by them. (has been + eaten)

Untuk mengubahnya menjadi kalimat aktif, maka kita harus mengubahnya menjadi seperti ini.

Active voice:

They ate the popcorn. (ate, tanpa ada “to be”)

Dengan penggunaan active voice daripada passive voice, tulisan akan menjadi lebih jelas dan efektif.

Penggunaan Passive Voice

Meskipun passive voice cenderung lebih dihindari, tapi penggunaannya dapat menjadi pilihan tepat dalam beberapa hal tertentu. Disini, anda bisa menggunakan passive voice dalam dokumen formal dan laporan penelitian yang mana action atau objek menjadi hal yang penting dalam sebuah kalimat. Bisa kita lihat contohnya di bawah ini.

Other scientists reviewed the research about trees. (para ilmuwan lain meninjau ulang penilitian mengenai pohon) (Active voice)

Makna yang disampaikan jauh lebih baik dalam kalimat passive berikut.

The research about trees was reviewed by other scientists. (penelitian mengenai pohon ditinjau ulang oleh para ilmuwan yang lain)

Informasi penting yang ingin disampaikan dalam kalimat tersebut ialah the research was reviewed. Hal ini disebabkan karena laporan tersebut membahas tentang trees bukan other scientists.

Selain itu, penggunaan passive voice akan jauh lebih pas apabila kita menekankan sebuah objek daripada subjek. Lihat contohnya sebagai berikut.

Passive voice:

The fox’s cozy home was visited by many of his friends. (rumah yang nyaman dikunjungi banyak temannya)

Active voice:

Many friends visited the fox’s cozy home. (banyak teman mengunjungi rumah yang nyaman)

Karena fokus yang ingin disampaikan penulis ialah rumah yang telah banyak dikunjungi, maka pemilihan passive voice lebih tepat.

Rumus Active dan Passive Voice 

Rumus Active dan Passive Voice

Active:

[table id=83 /]

Passive:

Sedangkan untuk rumus passive, akan ada penempatan “to be” di depan verb sebagai berikut. To be yang dimaksud akan disesuaikan dengan tenses yang digunakan dalam kalimat.

[table id=84 /]

Dalam active dan passive verb, ada 2 jenis kategori verb yang digunakan yaitu regular dan irregular verb atau kata kerja beraturan dan tidak beraturan.

Dari penjelasan mengenai pengertian hingga list kata dan contoh kalimat di atas, anda kini tentu telah lebih memahami active dan pasive voice, bukan? Penggunaan tepat keduanya dalam sebuah kalimat tentu saja akan membuat makna kalimat akan jauh lebih mudah diterima oleh para pembaca.

Leave a Comment